Dalam ilmu elektronika kita mengenal yang namanya rectifier.
Rectifier adalah istilah untuk rangkaian penyearah gelombang. Apa itu rangkaian
penyearah gelombang? Rangkaian ini berfungsi untuk mengubah gelombang tegangan
AC menjadi tegangan DC. Tegangan AC atau listrik bolak balik (alternating current) memiliki bentuk
gelombang sinusoidal, yakni satu periode gelombangnya terdiri dari satu bukit
dan satu lembah. Pada gambar berikut, satu periode gelombang adalah pada 0 - 2π.
Bukit dan lembah ini merepresentasikan gelombang listrik AC
yang selalu berubah – ubah seiring dengan pergantian interval waktu. Selain
besarnya yang berubah – ubah, arahnya juga berubah, yakni yang semula bukit
kemudian diikuti lembah dan bukit lagi, begitu seterusnya. Pada rangkaian,
sumber tegangan AC akan memiliki arah pulsa positif dan negatif yang berubah
ubah. Berikut disajikan ilustrasi gelombang dan rangkaiannya.
Gelombang listrik DC (direct
current) memiliki bentuk yang rata (tidak bergelombang). Inilah yang
membedakan listrik AC dan DC. Bentuknya yang rata ini menunjukkan besar
tegangan listrik maupun arus listrik yang dihasilkan sumber DC selalu sama
besar dan memiliki arah yang tetap. Ketetapannya inilah yang memberikan listrik
DC sebuah ketetapan arah pulsa listrik, berupa polaritas.
Bagaimana cara mengubah listrik AC menjadi DC? Kita akan
mempelajari rangkaian rectifier berikut. Ada banyak jenisnya. Kita mengenal
beberapa diantaranya, yaitu penyearah setengah gelombang, penyearah gelombang
penuh dengan sistim Bridge dan Center Tap.
1. Penyearah Setengah Gelombang
Penyearah
setengah gelombang secara sederhana menggunakan satu buah dioda. Dioda
dirangkai secara seri dengan resistor. Rangkaiannya dapat dilihat seperti
berikut.
Dengan
menggunakan metode setengah gelombang ini, akan didapat keadaan gelombang
output berupa setengah dari gelombang input. Satu gelombang penuh terdiri dari
satu buah bukit dan satu lembah. Gelombang input yang diteruskan hanyalah
bukitnya saja (pada interval 0 – π), sementara gelombang lembah pada interval
selanjutnya (π - 2π) tidak diteruskan atau bernilai off.
Prinsip
kerjanya tidak jauh jauh dari cara kerja dioda. Dioda menganut prinsip forward bias dan reverse bias yang bergantung dari bagian elektroda mana yang
mendapat pulsa positif sumber tegangan. Dioda memiliki dua elektroda, yakni
anoda dan katoda.
Ketika
elektroda anoda, yang kemudian kita sebut sebagai anoda saja, mendapat pulsa
positif dari sumber tegangan, maka dioda akan berada pada kondisi forward bias. Forward bias berarti dioda
mengalirkan arus listrik sehingga terbaca sebuah gelombang listrik.
Namun,
ketika katoda yang mendapat pulsa positif maka tidak akan terjadi arus
listrik yang mengalir ke rangkaian. Katoda bersifat menyekat listrik. Ini
disebut dengan kondisi reverse bias
yang menyebabkan dioda seperti kawat terputus. Tidak ada listrik yang mengalir.
Maka tidak akan terbentuk gelombang pada osiloskop.
Ketika
pada interval 0 – π, anoda mendapat pulsa positif dari sumber tegangan sehingga
arus mengalir dan terbentuklah satu gelombang bukit. Pada interval selanjutnya,
yakni π - 2π terjadi perubahan arah pulsa listrik AC yang menyebabkan katoda
yang mendapatkan pulsa positif sehingga arus tidak mengalir ke rangkaian dan
tidak membentuk gelombang (off).
Keadaan
ini yang secara berulang – ulang menghasilkan listrik berbentuk bukit dengan
gap-nya.
2. Penyearah Gelombang Penuh
Gelombang
penuh berarti gelombang pada satu periode penuh yang terdiri atas satu bukit
dan satu lembah. Penyearah gelombang penuh menghasilkan output berupa gelombang-gelombang
bukit. Gambarnya seperti berikut:
Gelombang
output ini tentunya sudah tidak membentuk lembah lagi, hanya saja untuk menjadi
gelombang DC, kita harus menambahkan filter pada rangkaian untuk meratakan ripple
tegangan. Untuk ripple dan filter ini akan dijelaskan pada bagian selanjutnya.
Untuk saat ini, marilah kita membahas dua sistim penyearah gelombang penuh, yakni
menggunakan metode bridge dan center tap.
a. Penyearah Sistem Bridge
Metode
bridge menggunakan empat buah dioda dan sumber listriknya hanya menggunakan
trafo biasa. Susunan dioda ini bertujuan agar resistor atau beban kelistrikan
mendapat arah pulsa listrik yang sama untuk setiap perubahan arah pulsa pada
sumber AC.
Bisa
diilustrasikan semisal pada interval 0 – π , pulsa positif bergerak ke atas.
Maka dioda yang bekerja pada forward bias
adalah D1. Untuk memberikan nol ke sumber tegangan bisa melalui D3.
Saat
interval pada π - 2π , maka pulsa positif akan dilayani oleh D2 dan D4. Ini
menyebabkan resistor atau rangkaian selalu mendapat pulsa positif di tempat
yang sama. Oleh karenanya, rangkaian selalu mendapat tegangan (tidak terjadi off). Bentuk gelombang yang dihasilkan
seperti penjelasan penyearah gelombang penuh di atas.
b. Penyearah dengan Sistim Center Tap
Sistim
ini menggunakan trafo center tap. Kita hanya menggunakan 2 buah dioda. Trafo
center tap terdiri atas dua lilitan yang terdapat terminal CT pada tengah –
tengahnya. Sama saja, sistem ini juga akan menghasilkan gelombang seperti
sistem bridge.
Ketika
pada saat pulsa positif bergerak ke atas, maka D1 akan melayani-nya dan menuju
terminal A pada resistor.
Ketika
pulsa listrik bergerak ke bawah, maka D2 yang akan melayani-nya dan tetap
mengarah menuju terminal A pada resistor.
Terminal
A selalu mendapat pulsa positif sehingga terbentuk gelombang bukit tanpa gap.
Terminal B dihubungkan ke CT sebagai nol.
Sekian penjelasan mengenai sistem penyearah gelombang. Semoga bermanfaat!