Sabtu, 21 Oktober 2017

Rangkaian Kombinasi Seri dan Paralel Resistor

Rangkaian Kombinasi Seri dan Paralel Resistor

Bila menggunakan pengurangan seri/paralel, lebih baik dimulai dari sisi kanan (cabang paling jauh) dari terminal sumber. Sehingga akan didapatkan dengan mudah nilai R-total.

Langkah 1. di-seri terlebih dahulu (R4 + R5 + R6)

Langkah 2. Diparalel antara R2 // R3 // (R4 + R5 + R6) => II

Langkah 3. Selanjutnya seri rangkaian II dengan R1

Berikut adalah penjabaran tiap langkahnya :


Langkah 1. (R4 + R5 + R6)


Langkah 2.  R2 // R3 // (R4 + R5 + R6)

Selanjutnya R2 // R3 // (R4 + R5 + R6) disebut rangkaian II.


Langkah 3. Selanjutnya seri rangkaian II dengan R1 dan akan ditemukan R-total sebagai nilai impedansi dari rangkaian kombinasi di atas.


Nilai impedansi rangkaian akan berubah kalau bentuk rangkaiannya juga diubah. Rangkaian yang tersusun seri akan menaikkan nilai resistansi atau impedansi R total. Sementara rangkaian yang tersusun paralel malah menurunkan nilai R total.

Advanced

Beberapa rangkaian tidak dapat dilakukan pengerjaannya semudah membuat seri ataupun paralel. Pada beberapa jenis rangkaian kombinasi, mereka seringkali bertumpang tindih. Berikut contohnya:


Analisis rangkaian:

Resistor R5 paralel dengan Rb, Ra, juga dengan R6. Dengan Rb dan Ra di node d. Dengan R6 di node e.

Resistor Ra paralel dengan R5, Rc, dan R6, bahkan juga dengan Rb. Dengan Rc dan R6 di node c. Dengan R5 dan Rb di node d.


Karena resistansi pengganti dari hubungan parelel hanya mungkin diperoleh dari satu node yang sama, di ujung awal dan belakangnya, maka kita tidak bisa menyelesaikan R penggantinya.

Seandaikan salah satu R dihilangkan, baik Ra maupun R5, maka mereka tidak akan saling bertumpang tindih. Berikut rangkaian ilustrasinya.
Resistor R5 dihilangkan. Nah kalau begini, Ra tidak lagi bertumpang tindih. Ia seri dengan Rb, kemudian paralelkan dengan Rc, dan seterusnya. Ketahui juga (Rb + Ra) bertemu dengan Rc di node yang sama, yakni awal di node b dan akhir di node c.
Seandaikan juga Ra dihilangkan, maka rangkaian juga menjadi masuk akal untuk dikerjakan.

Sejauh ini kalian pasti sudah mengerti maksudku. Rangkaian ini tentu bisa diparalelkan dibandingkan dengan rangkaian pertama sebelum Ra dihilangkan.

Sekalipun tidak bisa dikerjakan, bukan berarti nilai impedansi rangkaian menjadi tidak ada. Ataupun bukan berarti kita juga harus selalu menghilangkan resistor yang menyebabkan kusut. Langkah penyelesaiannya kita harus menyederhanakan rangkaian ini menjadi bentuk yang lebih sederhana. Adapun caranya adalah mengubah dari rangkaian D ke  Y atau sebaliknya.

Mengubah rangkaian hubungan D ke Y
 Rumus rangkaian dari D ke Y :




Nilai R1 merupakan Rb . Rc / S RD , karena Rb dan Rc mengapit R1. 
Bagi yg simbolnya tidak terbaca, keterangannya:
S = sigma
D = delta
Perhatikan ilustrasi berikut:

Rangkaian kusut tadi merupakan rangkaian yang berbentuk delta. Jadi, bentuk lainnya antara lain:


Setelah diubah menjadi rangkaian Y, maka rangkaian tadi akan menjadi seperti:


Sekarang tentu saja rangkaian ini menjadi bisa dikerjakan. Sesuai dengan penyelesaian rangkaian campuran, kita mengerjakannya dari rangkaian yang terjauh. R6 + R2 paralel dengan R3 + R5. Setelah itu totalnya di seri dengan R1. Terakhir diparalel dengan R4.

Tidak semua rangkaian yang berbentuk delta (D) bersifat kusut. Tergantung dari bentuk rangkaian itu sendiri. Demikian, Anda memerlukan kemampuan analisa yang terlatih untuk mempercepat Anda dalam menyelesaikan masalah, dalam hal ini mencari R total rangkaian resistor.

Nah, ini contohnya rangkaian delta yang tidak kusut. Bagaimana menurut kalian nih?
Biar lebih advance lagi, coba nih kalian jawab contoh soal berikut:

Soal 1

R1 = 3 W
R2= 3 W
R3= 1 W
R4= 2 W
R5= 1 1/2 W
R6= 1 W
R7= 2 W
R8= 1 W
R9= 1 W

R total = ?

Soal 2


Ra = 1 W
Rb = 2 W
Rc = 3 W
Rd = 2 W
Re = 1 W
Rf =1 W

Rg = 2 W

Mengubah Rangkaian Y ke D




Berarti :


Contoh rangkaian:

Rangkaian Y di atas diubah menjadi segitiga, sehingga diperoleh rangkaian di bawah:

Kalau sudah begini, berarti:
1.  2W // Ra
2.   Rb // 4W
3.   Seri (2W // Ra) dengan (Rb // 4W) => II
4.  II // Rc // 2W

Ya silahkan dikerjakan sendiri... ^^

Sekian materi dari saya mengenai kombinasi rangkaian resistor, seri dan paralel. Kalau masih kurang puas, silahkan perbanyak latihan dan MEMANG HARUS LATIHAN! Apa yang saya buat tidak luput dari kesalahan karena kita semua sama sama belajar. Beri tanggapan Anda di kolom di bawah. ^^

Dipublikasikan : Rabu, 18 Oktober 2017.

IG : Aname_Ueda

Phone : 087861684331


Resistor Tidak Linier

Resistor Tidak Linier

PTC  (Positive Temperature Coefisient) dan NTC (Negative Temperature Coefisient) adalah resistor yang tergolong ke dalam resistor tidak linier. Resistor jenis ini nilai resistansinya bisa berubah tanpa terikat range / batas pengaturan tertentu. Nama lain dari NTC atau PTC adalah thermistor, yakni themal resistor yang berarti resistor yang dipengaruhi oleh perubahan suhu. Dengan demikian, perubahan suhu akan mempengaruhi perubahan nilai resistansi dari NTC ataupun PTC itu sendiri. NTC bersifat berbanding terbalik dengan perubahan suhu. Ini berarti peningkatan temperatur lingkungan akan menurunkan nilai resistansi dalam NTC itu sendiri, begitu pula sebaliknya. PTC bersifat berbanding lurus dengan perubahan suhu. Ini berarti setiap kenaikan suhu juga akan menaikkan nilai resistansi dalam PTC dan bila suhu turun, maka nilai resistansi PTC juga turun.
LDR (Light Dependent Resistor) adalah juga merupakan resistor tidak linier. Namun, LDR dipengaruhi oleh intensitas cahaya yang masuk melalui permukaannya. Mayoritas dari LDR didesain untuk merespon intensitas cahaya dari sinar matahari. Ini karena LDR tidak memiliki respons yang sama untuk setiap panjang gelombang yang jatuh padanya (memiliki respons spektral yang unik). Selain itu, nilai  LDR yang berubah akibat terpapar sinar membutuhkan selang waktu tertentu untuk memulihkan ke nilai resistansi nya yang semula saat berada di tempat gelap. Hal ini berarti LDR memiliki laju recovery dalam perubahan resistansinya.
Dari berbagai karakteristik yang telah disampaikan seperti di atas, maka NTC, PTC, dan LDR tergolong ke dalam bahan semi konduktor, karena sewaktu waktu dapat mengalirkan arus listrik dan sewaktu waktu memutuskan arus listrik.

Terdapat berbagai jenis model – model resistor PTC, NTC, dan LDR tergantung penerapannya.

Baca selengkapnya di https://drive.google.com/open?id=0B5DaHo7NjmxJRVBqS1hDQlQxazA