Selasa, 07 November 2017

Rangkaian Pembagi Arus dan Tegangan

Rangakaian Pembagi Tegangan dan Pembagi Arus


1. Rangkaian Pembagi Tegangan


Rangakaian pembagi tegangan berupa rangkaian resistor yang terhubung seri. Pada rangkaian pembagi tegangan berlaku hubungan berikut

Dari persamaan di atas, harga tegangan drop (V1) dapat dicari dengan persamaan:


Berarti tegangan drop V2 :

Hal ini didapat dari kenyataan bahwa pada rangkaian seri berlaku harga arus total yang sama dengan arus yang mengalir pada tiap – tiap resistor. Ditinjau dari hukum ohm, I bernilai

Nah, kalau I – nya sama, maka dengan demikian

Rangkaian pembagi tegangan berupa rangkaian seri sederhana, seperti berikut:



Demikianlah persamaan pembagi tegangan, tidak jauh berbeda dengan mencari tegangan drop menggunakan hukum ohm biasa. Tapi dengan rumus ini, kita tidak perlu mencari I total terlebih dahulu.

2. Rangkaian Pembagi Arus

Rangkaian pembagi arus berupa rangkaian paralel. Persamaan ini akan membantu kita mengetahui besarnya arus pada suatu titik cabang tertentu dengan lebih mudah. Tentunya semua hal ini akan mengacu kembali kepada hukum ohm yang sejatinya mendasari semua rangkaian kelistrikan. Pada pembagi arus, berlaku hubungan:

Nah, ini berarti

Maka dengan demikian

Karena R paralel untuk yang dengan percabangan dua adalah


Maka didapatkan-lah persamaan sebagai berikut:

R1 dicoret, maka didapatkanlah persamaan umum untuk rangkaian pembagi arus, yakni:

Tentunya akan sangat memudahkan untuk rangkaian bercabang dua seperti gambar berikut ini :

Nah, untuk menghitung arus I menggunakan pembagi arus, mari kita coba dengan rangkaian kombinasi berikut:

Dengan keterangan :
R1 = 1

R2 = 1

R3 = 1

R4 = 2

R5 = 1

R6 = 1

R7 = 1

R8 = 2

Dengan tengangan batere 6 volt.

Kita dapat mencari harga arus pada titik cabang tertentu dengan mudah, sebagai contohnya sajalah berapa besarnya I5. Nah langkah paling awal untuk menentukan harga I pada cabang adalah mencari I total, karena I total ini yg nantinya dibagi bagi. I total bergantung pada R total berdasarkan hukum ohm, maka wajib bagi kita untuk mencari R total terlebih dahulu.

1. Mencari R total 

2. Mencari I total

3. Membagi aliran arus

========================================================================
1. Mencari R total 

Seperti biasanya, kita mulai mengerjakan dari resistor yang paling jauh dengan sumber tegangan.

1. R8 // R6 + R7

2. (R8//R6+R7) + R5 => R I

3. (R I // R4) +R3 => R II

4. (R II // R2) + R1 => Rtotal

Berikut adalah pengerjaannya

1. R8 // R6 + R7

2. (R8//R6+R7) + R5 => R I

3. (R I // R4) +R3 => R II

4. (R II // R2) + R1 => Rtotal


Jadi nilai R totalnya adalah 5/3 ohm.

========================================================================

2. Mencari I total

Jadi nilai I total adalah sebesar 3,6 Ampere.

3. Membagi aliran arus

Karena yang diminta adalah I5, maka kita mencari keluaran arus melalui titik cabang yang menuju ke arah I5, yakni dari R1 melalui titik A ke R3 dan kemudian B, dan wlah R5 khan? Maka kita cari dulu pembagian arus di titik A.

Titik A membagi arus menjadi dua, yakni I2 dan I3. Masing masing besarnya dapat dicari. Kita mencari I3, maka rangkaian di atas dapat disederhanakan menjadi:


Kalau sudah dalam bentuk 2 cabang seperti ini, kita jadi bisa menggunakan persamaan pembagi arus.

Berarti arus yang mengalir pada I3 adalah sebesar 1,2 A. Mari kita hitung cabang selanjutnya yakni cabang B, dengan keluaran I4 dan I5. Kita sederhanakan rangkaiannya sehingga seperti berikut ini




Jadi sudah kita ketahui, nilai dari I5 adalah 0,6 A.

Mudah khan? Yah begitulah...

Kesimpulan

Jadi perbedaan persamaan pembagi tegangan dengan pembagi arus terletak pada pembilangnya. Kalau pembagi tegangan, pembilangnya merupakan R yang bersangkutan. Kalau pembagi arus, pembilangnya adalah R yang lawannya.


Sekian penyampaian dari Saya, terimakasih telah membaca dengan teliti ^^



2 komentar: